Posts

Israel dan Palestina: sebuah kisah kolonialisme modern

Image
Daniel Avelar dan Bianca Ferrari "Gereja Saint Mary di Iqrit" , oleh צילום:ד"ר אבישי טייכר, dengan lisensi CC BY 2.5 . Di sebuah puncak bukit di utara Galilea, sebuah gereja kecil berdiri sendirian dikelilingi oleh puing-puing. Itu adalah bangunan terakhir yang tersisa di desa Palestina yang bernama Iqrit, yang dikosongkan dan hancur menyusul pendirian Negara Israel pada 15 Mei 1948. “Tempat ini sangat berarti bagi kami, ia mengingatkan kami dari mana kami berasal,” kata Samer Toume, yang kakek neneknya termasuk di antara 600 orang Kristen yang diusir dari Iqrit oleh Pasukan Pertahanan Israel hampir tujuh dekade yang lalu. Kisah Iqrit sama dengan kisah 530 desa lainnya yang dihancurkan dalam sebuah proses yang kemudian dikenal oleh dunia sebagai pendirian Israel―dan yang oleh orang-orang Palestina dikenal sebagai “Nakba,” istilah Arab untuk “malapetaka.” Orang-orang Yahudi Eropa yang pertama mendarat di pantai Palestina dan mendirikan pemukiman awal pada abad ke-19. Pa...

Internasionalisme Proletariat dan Persoalan Kebangsaan

Image
" Proletarian Internationalism " oleh Jacob Anikulapo dengan lisensi CC BY-NC-SA 2.0 . Untuk menjamin ketersediaan sumberdaya (bahan baku dan tenaga-kerja) serta pasar, kelas borjuis membutuhkan sebuah teritori yang menyatu secara politik dan budaya. Kemunculan negara-bangsa ( nation-state ) pada dasarnya didorong oleh kebutuhan ini. Sejak kemunculan kapitalisme sampai dengan sekarang, teritori dunia terbagi-bagi ke dalam negara-bangsa. Namun, pembagian ini tidak pernah stabil dan terus berubah. Selalu muncul negara baru di dunia ini. Pasalnya, kelas borjuis selalu saling bersaing, dan salah satu bentuk persaingan itu adalah perebutan teritori untuk penguasaan sumberdaya serta pasar. Konsentrasi produksi yang melahirkan kapitalisme monopoli (imperialisme), memang membuat kelas kapitalis lebih mampu mengendalikan persaingan di antara mereka. Misalnya, dengan membentuk kartel atau aliansi antar-negara. Tetapi, hal itu hanya bersifat sementara saja. Selama cara produksi yang b...

Pendapatan Dasar Semesta: Manfaat dan Kelemahannya

Image
Pandemi Covid-19 membawa serta krisis ekonomi global. Meski sebelum pandemi, benih-benih krisis sudah terlihat, [1] tetapi pandemi memastikan krisis ekonomi terjadi pada 2020 dengan tingkat yang parah. Pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal kedua 2020 mencatat penurunan sebesar -5,32%. Gelombang PHK pun menerpa para pekerja di Indonesia. Dampak ekonomi pandemi memang sulit dihindari. Pasalnya, upaya memutus rantai penularan Covid-19 mensyaratkan diminimalisirnya interaksi fisik secara sementara. Padahal, kegiatan ekonomi memerlukan interaksi fisik antar-orang sampai derajat tertentu―tidak semua kegiatan ekonomi bisa dilakukan secara daring. Tetapi, itu tidak berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk melindungi penghidupan rakyat. Pemerintah sendiri sudah menjalankan berbagai program perlindungan sosial. Selain meneruskan yang lama, seperti PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), pemerintah juga mengeluarkan yang baru, seperti BLT untuk pekerja dengan upah...

Siapa yang Sebenarnya Pemalas: Pekerja atau Pengusaha?

Image
Ada banyak kampanye hitam yang dilancarkan oleh Negara dan para pendukungnya terhadap gerakan melawan Omnibus Law. Di antaranya adalah kampanye yang menyatakan bahwa para pekerja yang menuntut pencabutan Omnibus Law adalah para pemalas yang tidak tahu diri. Kampanye ini absurd, mengingat hampir semua barang kebutuhan hidup kita, mulai dari makanan, pakaian, rumah, telepon genggam, komputer, jalan, jembatan, mobil, motor, gedung, dlsb., bisa ada karena dikerjakan oleh kelas pekerja. Adalah kelas pekerja yang mengoperasikan alat-alat dan mesin-mesin untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi, sehingga barang-barang tersebut bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sementara, pengusaha [1] tidak mengoperasikan alat-alat atau mesin-mesin di pabrik. Pengusaha tidak terlibat dalam proses kerja ( labor process ) yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Budi Hartono, pemilik Djarum Group, misalnya, tidak ikut melinting rokok kretek Djarum. Yang melakukan ...

Dewan-Dewan Rakyat dalam Praktik

Image
Catatan Penerjemah Tulisan tentang bagaimana Dewan-Dewan Rakyat bekerja pada masa Revolusi Rusia ini, diterjemahkan dari John Reed, “Soviets in Action” , yang diterbitkan di majalah The Liberator pada Oktober 1918. John Reed (1887-1920) adalah seorang jurnalis dan aktivis sosialis Amerika Serikat. Ia terkenal dengan liputan langsungnya atas Revolusi Rusia yang diterbitkan dalam bentuk buku pada 1919 dengan judul Sepuluh Hari yang Mengguncang Dunia . Dalam tulisan ini, Reed menggunakan kalender Gregorius―yang umum dipakai sekarang―untuk penanggalan revolusi Rusia. Sementara Rusia pada 1917 masih menggunakan kalender Julius. Itu kenapa Reed menyebut “revolusi Maret” dan “revolusi November” untuk apa yang biasa kita kenal dengan “revolusi Februari” dan “revolusi Oktober.” Bulan Februari dan Oktober dalam kalender Julius sama dengan bulan Maret dan November dalam kalender Gregorius. Adapun Rusia baru mengadopsi kalender Gregorius pada 1918. Revolusi Rusia 1917 sendiri biasa dibagi menjad...

Bisnis Biofuel, Perkebunan Sawit dan Perampasan Tanah

Image
Lebih dari satu dekade belakangan ini, Bahan Bakar Nabati (BBN) yang biasa disebut biofuel atau agrofuel [1] banyak didorong sebagai sumber energi terbarukan pengganti bahan bakar fosil. Berbagai negara, termasuk Indonesia, mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendorong produksi dan penggunaan biofuel . Produksi biofuel secara global pun mengalami peningkatan drastis sejak awal tahun 2000an.

Presenting a Left Alternative in Indonesian Elections: Obstacles, Potentialities, and the Dual-Party Tactics

In revolutionary Marxist tradition, the bourgeois state and its various institutions, including the parliament, can not be used to radically transform capitalism into socialism. [1] However, participation in the bourgeois state remains important to strengthen the political position of the socialists and the working class.